TEORI -TEORI TENTANG MOTIVASI
Teori Keperluan Hieraki Maslow.
Abraham Maslow melihat individu sebagai sesuatu yang berintegrasi dan penyusun keseluruhan. Contohnya seorang insan yang lapar, ianya bukan sebahagian daripada individu tersebut sebaliknya keseluruhan diri individu menunjukkan rasa lapar. Teori Maslow ini ada berkaitan dengan personaliti dan menitik beratkan beberapa andaian yang berkaitan dengan motivasi. Beliau menekankan keseluruhan diri individu bergerak, bukan hanya sebahagian daripada individu. Pendekatan Humanistik melibatkan teori-teori yang melihat kepada nilai-nilai kemanusiaan dalam perkembangan potensi individu. Abraham Maslow melihat manusia dengan pandangan optimistik. Kajian Maslow adalah terhadap kesihatan psikologi berbanding penyakit, tentang perkembangan manusia,potensi dan kebaikan manusia berbanding kelemahan manusia. Maslow berpendapat kejahatan bukanlah sebahagian dari kehidupan tetapi disebabkan oleh persekitaran yang tidak sempurna.
Teori Dua Faktor
Dikenali sebagai teori motivasi Herzberg atau teori hygiene. Teori ini dikembangkan oleh Frederick Irving Herzberg (1923-2000). Merupakan seorang psikologi asal Amerika Syarikat. Ia dianggap sebagai salah satu pemikir besar dalam bidang pengurusan dan teori motivasi. Frederick Herzberg menyatakan bahawa ada faktor-faktor tertentu di tempat kerja yang menyebabkan kepuasan kerja, sementara pada bahagian lain ada pula faktor lain yang menyebakan ketidakpuasaan. Dengan kata lain, kepuasan dan ketidakpuasaan kerja sehubungan satu sama lain. Faktor tertentu di tempat kerja tersebut oleh Frederick Herzberg didefinasikan sebagai faktor kesihatan dan faktor pemuas. Dua faktor ini dialamatkan kepada faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik, dimana faktor intrinsik adalah faktor yang mendorong karyawan termotivasi, iaitu daya dorong yang timbul dari dalam diri masing-masing orang, dan terutama dari organisasi tempatnya bekerja.
Teori X dan Teori Y.
Teori manusia diciptakan dan dikembangkan oleh Douglas McGregor di di Sloam School of Management MIT pada tahun 1960 yang telah digunakan dalam menejemahkan sumber daya manusia,perilaku organisai, komunikasi organisasi dan perkembangan organisasi. Teori ini diungkapkan oleh Douglas McGregor yang mengemukakan strategi kepimpinan efektif dengan menggunakan konsep partisipasi.Konsep terkenal dengan menggunakan asumsi sifat manusia.
Untuk kriteria karyawan yang memiliki tipe teori X adalah karyawan
dengan sifat yang tidakakan bekerja tanpa perintah, sebaliknya karyawan yang memiliki tipe teori Y akan bekerja dengan
sendirinya tanpa perintah atau pengawasan dari atasannya. Tipe Y ini adalah
tipe yang sudah menyadari tugas dan tanggungjawab pekerjaannya.Lebih lanjut
menurut asumís teori X dari McGregor ini bahwa orang-orang ini pada
hakikatnya adalah :
-Tidak menyukai bekerja
-Tidak menyukai kemauan dan ambisi untuk bertanggung
jawab, dan lebih menyukaidiarahkan atau diperintah
-Mempunyai kemampuan yang kecil untuk berkreasi mengatasi
masalah-masalahorganisasi.
-Hanya membutuhkan motivasi fisiologis dan keamanan
saja.
Teori ERG Alderfer
Teori ERG dikemukakan oleh Clayton Alderfer seorang
psikolog asal Amerika Serikat, kelahiran 1 September 1940, dimana teori ini
merupakan simplifikasi dan pengembangan lebih lanjut dari teori hirarki
kebutuhan Abraham Maslow.
1.
E (Existence atau keberadaan)
2.
R (Relatedness atau hubungan)
3.
G (Growth atau pertumbuhan)
Ketiga kebutuhan pokok manusia ini diurai Aldelfer
sebagai simplifikasi teori hirarki kebutuhan Abraham Maslow sebagai berikut:
1) Existence atau keberadaan adalah suatu kebutuhan
akan tetap bisa hidup sesuai dengan tingkat kebutuhan tingkat rendah dari
Maslow yaitu meliputi kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman.
2) Relatedness atau hubungan mencakup kebutuhan
untuk berinteraksi dengan orang lain. Kebutuhan ini sesuai dengan kebutuhan
afiliasi dari Maslow.
3) Growth atau pertumbuhan adalah kebutuhan yang
mendorong seseorang untuk memiliki pengaruh yang kreatif dan produktif terhadap
diri sendiri atau lingkungan. Realisasi dari kebutuhan penghargaan dan
perwujudan diri dari Maslow.
Alderfer berpendapat bahwa pemenuhan atas ketiga
kebutuhan tersebut dapat dilakukan secara simultan, artinya bahwa hubungan dari
teori ERG ini tidak bersifat hirarki.
Mekanisme Kebutuhan:
·
Frustration – Regression
·
Satisfaction – Progression
Penjelasan dari sanggahan Alderfer terhadap teori
hirarki Abraham Maslow adalah sebagai berikut; seseorang menurut teori Maslow
akan tetap pada tingkat kebutuhan tertentu sampai kebutuhannya
terpuaskan. Sedangkan menurut teori ERG, jika kebutuhan di tingkat yang lebih
tinggi buruk maka seorang individu mungkin kembali untuk meningkatkan kepuasan
dari kebutuhan tingkat rendah. Ini disebut frustasi-regresi dari aspek teori
ERG.
Misalnya ketika kebutuhan-pertumbuhan buruk, maka
seseorang mungkin akan termotivasi untuk mencapai kebutuhan yang berkaitan dan
jika ada masalah dalam mencapai kebutuhan yang berkaitan, maka dia mungkin akan
termotivasi oleh kebutuhan eksistensi. Dengan demikian, frustrasi/kejengkelan
dapat mengakibatkan regresi untuk kebutuhan tingkat rendah.
Sementara teori hirarki Maslow kaku karena
mengasumsikan bahwa kebutuhan mengikuti hirarki spesifik dan tertib, kecuali
kebutuhan tingkat rendah terpuaskan, seorang individu tidak dapat melanjutkan
ke kebutuhan tingkat yang lebih tinggi, Teori ERG sangat fleksibel
Teori Pencapaian Mc Clelland
3 jenis keperluan motivasi
asas
i) Keperluan terhadap kuasa
ii) Keperluan terhadap
penggabungan
iii) Keperluan terhadap
pencapaian.
Bekerja untuk capai
matlamat. Oleh itu, keperluan terhadap pencapaian adalah sangat penting.
1.
Keperluan terhadap kuasa
Orang yang mempunyai
keperluan yang tinggi terhadap kuasa begitu memberi perhatian untuk menjalankan
pengaruh dan kawalan. Individu seperti ini mencari kedudukan kepimpinan.
Sifat / Tingkahlaku
- Mereka adalah ahli bercakap.
- Lantang bersuara.
- Keras Kepala.
- Banyak tuntutan.
- Mereka gemar mengajar orang.
- Bercakap di depan umum.
2.
Keperluan terhadap Penggabungan
Orang yang mempunyai
keperluan yang tinggi terhadap penggabungan selalunya mencapai kenikmatan
dengan dikasihi. Cenderong untuk mengelakkan rasa keciwa daripada disingkir
oleh sesuatu kumpulan sosial.
Sifat / Tingkahlaku
- Berusaha memelihara hubungan sosial yang baik
- Menikmati perasaan mesra.
- Saling memahami.
- Bersedia untuk menghibur.
- Membantu orang dalam kesusahan.
- Menyenangi hubungan ramah dengan orang lain.
3.
Keperluan terhadap Pencapaian
Orang dengan keperluan
terhadap pencapaian yang tinggi sangat-sangat menginginkan kejayaan pada masa
yang sama teramat khuatir akan kegagalan.
Sifat / Tingkahlaku
- Mereka mahu dicabar.
- Menetapkan matlamat yang agak sukar (tetapi
bukan mustahil) untuk diri mereka sendiri.
- Mengambil pendekatan yang realistik terhadap
risiko.
- Lebih kepada penganalisis dan menilai masalah.
- Lebih gemar memikul tanggungjawab peribadi
untuk melaksanakan sesuatu tugas.
- Menyukai maklumbalas yang tepat dan cepat
terhadap prestasi mereka.
- Seringkali gelisah.
- Gemar bekerja hingga larut malam.
- sering kali tidak risau jika gagal (jika
benar-benar terjadi)
- Cenderong untuk melakukan sesuatu seorang
diri.
Teori Pengukuhan
Menurut teori
pengukuhan, seseorang individu itu memulakan perhubungan dengan individulain dengan harapan akan mendapat ganjaran
kepadanya. Teori pengukuhan juga mengatakansetiap individu memerlukan
ganjaran bagi semua yang dilakukannya. Sebagai contoh, menurutteori
ini, seseorang pekerja akan membina hubungan baik dengan ketuanya kerana
diamengharapkan si ketua akan memberinya pelbagai ganjaran. Tetapi jikalau
yang diterimadaripada ketuanya ialah yang sebaliknya maka si pekerja
itu tidak mempunyai dorongan hendakmembina hubungan baik itu.Teori
pengukuhan, setiap ganjaran berfungsi sebagai pengukuh bagi sesuatu
tingkah laku.Sesuatu ganjaran itu dikatakan dapat berfungsi sebagai
pengukuh positif dan pengukuh negatif.Dua fungsi pengukuh adalah :-1.
Pengukuh
PositifMendorong penerima mengulangi tingkah lakunya yang positifSesetengah
jenis ganjaran mendorong penerimanya mengulangi tingkah lakunya. Tingkahlaku yang diulang itu mungkin yang baik
ataupun mungkin yang buruk. Ganjaran yangberfungsi dengan cara
begini disebut pengukuh positif.Contoh :- Pekerja yang diberi perhatian
oleh ketua apabila dia melakukan kesalahan. Lainkali, apabila si
pekerja mahukan perhatian ketua dia boleh mendapatkan perhatian
itudengan melakukan kesalahan.2.
Pengukuh
NegatifMendorong penerima memberhentikan tingkah lakunya
yang negatifSesetengah ganjaran mendorong si penerimanya
memberhentikan tingkah lakunya, samaada tingkah laku itu jenis yang baik
mahupun yang buruk. Ganjaran yang menimbulkankesan begini dikatakan
mempunyai kesan pengukuh negatif. Pengukuh negatif berfungsimemadam sesuatu tingkah laku.Contoh :-(a)
Pekerja yang
dikenakan tindakan potong gaji kerana tidak hadir kerja tanpa alasankukuh
mungkin tidak akan mengulangi perbuatan itu.
Teori Ekuiti.
Teori Ekuiti merupakan salah satu
teori dalam teori motivasi. Teori ekuiti diperkenalkan oleh
John Stacey Adams iaitu seorang ahli
psikologi tempat kerja dan perilaku. Beliau telah berjaya
mengembangkan teori motivasi kerjaini pada tahun 1963. Dalam teori ekuiti
ini, ia mementingkan keseimbangan antara input dan output. Input adalah sumbangan yang diberikan dalam sesuatu tugasan atau kerja manakala output pula adalah ganjaran atau pulangan
daripada apa yang diterima daripada input. Input biasanya meliputi usaha,
kesetiaan, kerja keras, komitmen, kemahiran, kemampuan, fleksibiliti, toleransi, tekad, sokongan dari rakan sekerja dan pengorbanan peribadi.Manakala,
output pula biasanya meliputi semua ganjaran kewangan seperti gaji, kemudahan,
tatacara bersara, bonus, dan juga pujian. Dalam teori ekuitiini
juga, ia mengakui bahawa faktor halus
dan pembolehubah boleh mempengaruhi
penilaian antara pekerja dan majikan. Sebagai contoh,
jikaseorang majikan ingin memotivasikan pekerjanya, dia boleh mengunakan teori
ini dengan menyeimbangkan input dan output. Jika
seorang pekerja bekerja dengan tekun, maka gaji yang diberikan juga
lumayan. Dengan gaji yang tinggi ditawarkan sebagai output maka input pekerja juga dapatditingkatkan.
Struktur ekuiti di tempat kerja didasarkan pada nisbah input untuk mendapatkan hasil. Apabila input semakin meningkat disebabkan output yang ditawarkan maka
keadaan ini akan sekaligus akan memotivasikan
seseorang. Maka, berdasarkan teori ekuiti ini, jika seseorang itu berpuas hati
dengan apa yang dia telah berikan dan mendapat pulangan yang setimpal dengan apa
yang telah dia sumbangkan maka di sini wujudlah keseimbangan antara
input dan output. Namun, sekiranya
keadaan memperlihatkan seseorang yang merasakan dirinya tidak mendapat
outputyang setimpal dengan apa yang telah
disumbangkannya maka ia dianggap sebagai ketidakadilan.
Sebagai contoh, seorang pelajar telah
berusaha
No comments:
Post a Comment